
Menggali Kearifan Lokal Bernilai Ekonomi pada Industri Rumah Tangga Kecap Rempah
Malang, 13-14 Juni 2025. BRMP Aneka Kacang dan peserta bimbingan teknis (bimtek) aneka kacang dan umbi dari PPL Kota Balikpapan melakukan kunjungan ke industri rumah tangga kecap manis rempah di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Bapak Dwi sebagai pemilik industri rumah tangga kecap telah melakukan produksi sejak lebih dari lima tahun serta memiliki pasar dan pelanggan di wilayah Malang, Surabaya, Kalimantan, dan Jakarta.
Strategi digital marketing telah meningkatkan visibilitas serta pemasaran lebih luas dan efektif. Hal ini menjadi hal yang menarik bagi peserta bimtek aneka kacang dan umbi terhadap produksi kecap rempah. Dengan kelebihan memiliki rasa enak dan memiliki manfaat pada kesehatan. Industri ini berpeluang untuk pengembangan industri kecap manis rempah untuk pengelolaan industri rumah tangga yang bernilai ekonomi.
Bahan baku yang mudah diperoleh, termasuk kedelai, serta produksi yang mudah akan mendukung inovasi kecap manis rempah, sehingga akan banyak UMKM di Balikpapan yang akan tertarik untuk mengadopsi sebagai peluang usaha produksi secara berkelanjutan. Kondisi persaingan zaman yang semakin ketat perlu ada upaya inovasi, kreativitas, kegigihan petani, kebutuhan, dan distribusi pasar akan menjadi kunci pasar lokal dan nasional dalam penjualan produk kecap manis rempah.
Rombongan peserta bimtek juga berkunjung ke petani ubi kayu, Bapak Suladi yang menjabat sebagai Ketua Gapoktan Mandiri telah menanam ubi kayu selama lebih dari 35 tahun di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, pada umumnya menanam varietas Malang-4, Malang 6 dan Lokal Sembung.
Peserta bimtek tertarik pada varietas lokal Sembung dikarenakan memiliki rasa pulen dan enak, dapat beradaptasi jika ditanam di berbagai lokasi, dan produktivitas tinggi mencapai 60-80 ton/ha, tentunya dengan pengelolaan budidaya ubi kayu secara baik (pengolahan tanah, pemupukan, dan pembumbunan). Apabila ditanam petani, namun pengelolaan tidak baik varietas lokal Sembung ini masih mampu memproduksi umbi sekitar 25-30 ton/ha.
Varietas lokal sembung sangat potensial dikembangkan di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, guna mendukung diversifikasi kebutuhan pangan. Selain itu bisa untuk olahan singkong keju, kripik, dan campuran adonan kue. Menurut para peserta bimtek Aneka Kacang dan Umbi bahwa varietas seperti ini sesuai dengan preferensi petani untuk dibudidayakan mendukung ketahanan pangan di Kalimantan. — Imam Sutrisno